Motivasi Tambahan Ricky Karanda Bermain Di Kampung Halaman

Ricky Karanda Suwardi/Fajar Alfian
Ricky Karanda Suwardi dan Fajar Alfian Berhasil Menyumbangkan Poin Bagi Jawa Barat Ketika Menghadapi Jawa Tengah (foto: badmintonindonesia.org)
Nasional ‐ Created by AH

Cirebon - Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 mempertandingkan cabang olahraga bulutangkis di GOR Bima, Cirebon, kota kelahiran pebulutangkis nasional Ricky Karanda Suwardi. Penonton pun memadati GOR Bima saat Ricky turun membela Jawa Barat (Jabar) melawan Jawa Tengah (Jateng) di laga penentu juara grup A pada Rabu (21/9) malam.

Jabar terlebih dahulu tertinggal 0-1 setelah Anthony Sinisuka Ginting dipaksa mengakui keunggulan Ihsan Maulana Mustofa dengan 21-14, 12-21 dan 5-21. Ricky turun sebagai ganda pertama, atlet yang lahir di Cirebon 24 tahun silam ini berpasangan dengan Fajar Alfian.

Berhadapan dengan Praveen Jordan/Kenas Adi Haryanto, Ricky/Fajar baru bisa menang setelah melalui drama tiga game. Kalah 10-21 di game pembuka, Ricky/Fajar berhasil menang tipis 24-22 di game kedua dan kemudian menang 21-17 di game penentu.

Di game pertama saya malah agak tegang. Penonton yang mendukung banyak sempat membuat saya tegang, apalagi Jabar tertinggal 0-1, sementara lawan bisa bermain lepas. Di game kedua pun kami hampir kalah, tetapi saya sampaikan kepada Fajar kalau kita harus lebih sabar dan tidak terlalu terburu-buru,” ujar Ricky usai laga.

Bertanding di kampung halaman diakui Ricky menambah motivasinya untuk berlaga. Ia pun membidik medali emas untuk Jabar. “Main di kampung halaman tentunya senang, saya bisa mendapat banyak dukungan dan ini pun menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Sebagai atlet asal Cirebon, dan tentu saya ingin sekali bisa menyumbangkan emas untuk Jabar,” pungkasnya.

GOR Bima pun sesak saat Ricky berlaga. Beberapa penonton bahkan mengenakan baju bertuliskan "Ricky Karanda Putra Asli Cirebon".