“Sebenarnya, mundur atau tidaknya Olimpiade, kita selalu punya persiapan yang baik, dan kita selalu siap. Tapi sebetulnya setelah mereka juara di All England kemarin itu adalah modal yang paling baik. Walau diundur (Olimpiade), tapi saya yakin bahwa kita akan lebih siap dan lebih komplit lagi nanti. Jadi nggak ada masalah,” ungkap Richard Mainaky dalam konfrensi pers virtual, Kamis (11/6).
Meski semua turnamen ditangguhkan sejak Maret lalu dan intensitas pelatihan berkurang akibat pandemi COVID-19, Richard menuturkan jika tidak ada perubahan dalam program latihan yang dijalani Praveen/Melati.
“Program tidak berubah, karena selama di Pelatnas, kita selalu menerapkan program latihan jangka panjang secara berkesinambungan, jadi sudah terbiasa. Tapi karena ada pandemi ini, program latihan kita memang sedikit terganggu. Tapi tidak terlalu masalah,” jelasnya.
Sementara itu, hal serupa juga dikatakan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin yang mengaku tetap optimistis bila Praveen/Melati bisa mempersembahkan hasil terbaik pada ajang multievent empat tahunan terbesar di dunia itu dan melanjutkan tradisi emas untuk bulutangkis Indonesia.
“Dengan adanya pandemi ini bukan menjadi alasan. Saya selalu berpikiran positif, tidak mau berpikiran negatif. Positifnya, persiapan Praveen/Melati untuk ke Olimpiade bisa lebih matang. Dan tentunya kami optimistis mereka bisa,” kata Yoppy Rosimin.