Praveen/Melati Diguyur Bonus Rp 450 Juta

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) menerima bonus dari PB Djarum, Blibli.com, Tiket.com dan Yuzu sebesar Rp 450 juta.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) menerima bonus dari PB Djarum, Blibli.com, Tiket.com dan Yuzu sebesar Rp 450 juta. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menerima apresiasi dari dari klubnya, PB Djarum Kudus atas raihan gelar juara pada ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000, pertengahan Maret lalu. Atas kesuksesan itu, Praveen/Melati diguyur bonus berupa deposito BCA sebesar Rp 400 juta persembahan Djarum Foundation plus voucher Rp 50 juta dari Blibli.com, Tiket.com dan Yuzu.

Penyerahan apresiasi ini dilakukan secara virtual yang disiarkan langsung melalui akun instagram resmi PB Djarum Kudus, @pbdjarumofficial, Kamis (11/6). “PB Djarum tak lelah menunjukkan komitmennya untuk terus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para atlet kami yang berprestasi,” kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.

Yoppy menambahkan, pencapaian manis tersebut sekaligus menjadi tantangan buat Praveen/Melati untuk terus mendulang lebih banyak prestasi lagi. Dia berharap ganda campuran peringkat empat dunia itu bisa melanjutkan tongkat estafet tradisi juara dari pendahulunya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

“Ini adalah tantangan buat Praveen/Melati sebagai penerus Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir), apakah mereka bisa menyamai prestasi pendahulunya. Gelar All England sudah, tinggal juara dunia dan Olimpiade yang belum. Inilah tantangan yang diharapkan bisa segera dijawab Praveen/Melati. Mudah-mudahan mereka bisa melanjutkan tradisi juara dan medali emas di Olimpiade,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Nova Widianto mengatakan bila kesuksesan Praveen/Melati di kejuaraan All England 2020 BWF World Tour Super 1000 ini sudah cukup membayar kenangan pahit pada tahun sebelumnya.

“Praveen/Melati berhasil menebus kekalahan yang mereka alami tahun lalu, dan rasanya ini puas sekali. Ini bisa menjadi modal yang bagus untuk mereka. Ini kejuaraan yang besar, pasti tingkat kepercayaan diri mereka lebih meningkat setelah juara All England,” ujar Nova.

Sementara itu, Praveen Jordan menceritakan bila pertandingan di babak perempat final All England 2020 BWF World Tour Super 1000 melawan pasangan Tiongkok, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping menjadi titik balik kebangkitan mereka hingga akhirnya berhasil sukses meraih gelar juara.

“Juara di All England kemarin itu, performa yang paling dilihat itu saat delapan besar. Kita kalah di game pertama dan tertinggal jauh 10-18 di game kedua. Saat semuanya pesimistis, saya dan Meli (sapaan Melati) terus berpikir kalau belum 21, kita belum kalah. Mungkin hal itu jadi aura positif dan menambah semangat kita sampai akhirnya bisa juara di turnamen itu,” ungkap Praveen.

"Terima kasih kepada PB Djarum yang sudah memberi apresiasi terhadap prestasi kami. Di tengah pandemi COVID-19, kami tetap mendapat penghargaan atas gelar yang sudah kami dapat di All England. Semoga ini menjadi penyemangat lagi buat kami untuk lebih berprestasi, juga jadi motivasi buat teman-teman yang lain," kata Melati Daeva Oktavianti.