“Hingga saat ini BWF masih belum menentukan bagaimana kelanjutan event yang di-suspend. Jadi kita masih terus menunggu keputusannya, sambil mempersiapkan apa yang bisa disiapkan panitia di sini,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
“Update terbaru adalah, kita secara resmi sudah menyampaikan kepada pihak Istora bahwa event pasti akan ditunda dari jadwal awal. Dintunda sampai kapan, kita sudah infokan bahwa kita masih menunggu keputusan dari BWF, dan pihak Istora mengerti dengan keadaan ini,” lanjutnya menjelaskan informasi mengenai antisipasi panitia penyelenggara atas ketersediaan lokasi penyelenggaraan.
Sambil menunggu keputusan dari BWF, PP PBSI terus menjalin komunikasi dengan manajemen Istora untuk mencari waktu yang tepat penyelenggaraan Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000.
“Reservasi Istora ternyata cukup padat akibat banyak event yang ditunda. Kita minta dibuatkan beberapa alternatif ke manajemen Istora, kira-kira dari September sampai Desember. Nanti akan kita sampaikan ini ke BWF, mana yang cocok jadwalnya,” tuturnya.
Sementara itu, di bulan September, Indonesia juga punya satu turnamen level Super 100, yaitu Indonesia Masters. Budiharto pun belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai kepastian turnamen ini.
“Ini juga akan jadi keputusan BWF nantinya, BWF akan pertimbangkan semua aspeknya, kita tidak punya pilihan. Apapun yang diputuskan BWF, itu yang terbaik, tapi sampai saat ini belum ada pembicaraan masalah ini,” tutup Budiharto.
Indonesia rencananya juga akan menjadi tuan rumah untuk beberapa turnamen internasional yaitu Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2020 (18-23 Agustus), Victor Exist Jakarta Open Junior International Series 2020 (8-13 September 2020) dan Indonesia International Challenge 2020 (20-25 Oktober). Namun PP PBSI akan mengonfirmasi waktu penyelenggaraan turnamen-turnamen ini bersama BWF dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi terkait wabah COVID-19.