Pelatih Minta Gregoria Fokus Kualifikasi Olimpiade

Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) menyambut pengembalian.
Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) menyambut pengembalian.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Gregoria Mariska Tunjung akan menjadi andalan bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putri pada dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 yang akan berlangsung di Bangkok pada awal Januari 2021 mendatang. Untuk itu, Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Rionny Mainaky meminta Gregoria untuk bisa tampil maksimal pada dua turnamen tersebut demi memperbaiki peringkat dunia dan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.

Rionny berharap besar bila Gregoria bisa tembus minimal semifinal di dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 nanti. Tujuannya, agar tunggal putri peringkat 21 dunia itu bisa meningkatkan ranking dan menaikkan posisinya untuk Olimpiade Tokyo 2020. Gregoria sendiri berada di peringkat ke-15 klasemen Race to Tokyo.

Karena fokus pada perbaikan ranking dunia dan kualifikasi Olimpiade, Rionny tak lantas memaksakan Gregoria yang berada di peringkat ke-23 untuk lolos ke BWF World Tour Finals 2020 akhir Januari 2021 mendatang. Menurutnya itu akan sangat sulit. Sebab pemain yang bisa tampil di BWF World Tour Finals 2020 harus berada di peringkat delapan besar. Dan Rionny memandang realistis akan peluang tersebut.

“Sekarang dia di posisi 15 (kualifikasi Olimpiade), nah harus dapat ranking yang aman. Misalnya masuk top 12 atau berapa. Kalau mengejar ranking BWF World Tour Final itu terlalu jauh. Pemain yang bisa masuk hanya delapan besar,” kata Rionny Mainaky mengutip dari detikSport.

“Makanya saya targetkan mereka ke ranking dunia dan Olimpiade saja. Ya mudah-mudahan sampai menuju Olimpiade dia bisa ikut semua (turnamen yang tersisa), karena takutnya ada sakit atau ada apa,” lanjutnya menambahkan.

Sementara itu, Rionny juga menjelaskan bahwa progres persiapan Gregoria jelang dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 sudah cukup meningkat. “Dalam enam bulan ini saya beri program mulai penguatan otot kaki, fisik, dan mental (main sabar). Jadi yang jelek-jelek mulai berkurang dan grafiknya naik terus,” jelasnya.

“Ini sudah tinggal dua pekan. Rencana saya programnya akan ditingkatkan terus. Tapi memang tidak boleh terlalu diporsir karena kita kan masih ada kendala pada wabah COVID-19 ini. Kalau imunitas atlet turun kan tidak bagus juga,” tutup Rionny.