Sebelumnya awal tahun 2020 kemarin, pasangan rangking lima dunia itu dikalahkan oleh pasangan non unggulan Malaysia Wei Chong/Tan Peraly pada babak pertama Malaysia Masters. Dan pada Indonesia Masters, mereka terhenti di babak perempat final oleh pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.
Dilansir Kantor Berita Antara, asisten pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto mengakui jika permainan pasangan Praveen/Melati masih kerap dipengaruhi oleh suasana hati yang mudah berubah-ubah. Akibatnya performa mereka kurang maksimal.
"Suasana hati itu jadi penyakit lama mereka. Mau tak mau, mereka sendiri yang harus mau memaksakannya. Mereka itu kalau suasana tidak enak dikit, tak mau maksain," sambung Nova.
Padahal, Praveen/Melati pernah mengalahkan pasangan-pasangan unggulan teratas dunia. Seperti, pasangan peringkatsatu dunia Tiongkok Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong asal Tiongkok pernah dikalahkannya. Kala itu, Praveen/Melati mengalahkan mereka pada babak perempat final Denmark Open 2019 lalu.
Praveen/Melati juga pernah kalahkan pasangan peringkat dua dunia asal Tingkok Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping pada babak semifinal Denmark Open 2019. Bahkan, Praveen/Melati mampu keluar sebagai juaranya di turnamen itu.
"Kita bisa lihat, Praveen/Melati itu mampu mengalahkan siapa saja tetapi mereka juga bisa kalah oleh siapa saja. Jadi semua balik lagi ke faktor latihan. Kami menekankan kepada mereka agar saat latihan itu mau memaksa (fokus) agar waktu di pertandingan hal itu bisa terbawa," lanjut Nova.
Kini Praveen/Melati telah bersiap diri menghadapi tiga turnamen di Eropa seperti Barcelona Spain Master, German Open, lalu All England Open 2020.