“Kita bisa langsung in dari awal dan memang nggak mau ketinggalan start lagi seperti pertandingan sebelumnya. Akbar/Winny kan sering main rubber game sebelumnya, mungkin mereka sedikit kelelahan di final,” kata Praveen Jordan dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
Menang mudah di game pertama, ganda campuran ranking empat dunia itu mendapatkan perlawanan sengit pada game kedua. Meski sempat mendapatkan tekanan, namun Praveen/Melati mampu menunjukkan kematangan kualitasnya. Di poin-poin akhir, mereka bisa mengunci perlawanan Akbar/Winny hingga akhirnya merebut gelar juara di rumah sendiri.
“Di game kedua, dari saya ada yang berubah, dan ini menguntungkan untuk lawan. Tapi untungnya saya bisa kembali lagi ke pola awal, jadi kita bisa mengatasi mereka di game kedua,” jelas Melati Daeva Oktavianti.
Datang sebagai unggulan pertama di turnamen internal ini, Praveen/Melati mengaku tidak merasa terbebani. Juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000 itu justru begitu menikmati setiap pertandingan yang dilaluinya. Mola TV PBSI Home Tournament ini mereka manfaatkan sebagai tempat melatih komunikasi mereka di lapangan setelah lebih dari tiga bulan tanpa kompetisi.
“Tanding di turnamen ini beneran seperti di turnamen resmi. Kalau di latihan kan beda, di sini kalau kalah ya nggak bisa main lagi. Dari kita berdua sih yang paling terasa manfaatnya itu bisa latih komunikasi di lapangan,” ungkap Praveen.