"Mereka diajarkan untuk menjaga fokus dan mengurangi ketegangan, misalnya dengan cara mengatur napas. Ini harus dipraktikkan sejak masa persiapan, bukan hanya pada saat bertanding," jelas Eng Hian, sebagai mana diberitakan harian Kompas belum lama ini.
Pada Olimpiade perdananya, Apriyani, 23 tahun, juga dibantu Greysia, 33 tahun, yang telah dibekali pengalaman berlaga di London 2012 bersama Meiliana Jauhari dan di Rio de Janeiro 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari.
Selain untuk mengawal fokus dan meredam ketegangan para atlet pada saat bertanding, pelibatan psikolog juga merupakan salah satuupaya dari pelatih untuk mengurangi beban mental sebelum keberangkatan ke Jepang. Maklum, bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang selalu diandalkan untuk meraih medali emas dalam Olimpiade.
Tim bulu tangkis Indonesia direncanakan berangkat lebih dulu ke Kumamoto, Jepang, pada Kamis (8/7), jelang pelaksanaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Pada ajang olahraga internasional terbesar ini, selain Greysia/Apriyani, tim bulu tangkis Indonesia juga diperkuat Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.