Pagi tadi, Tontowi juga berpamitan di akun Instagram pribadinya, @tontowiahmad_. “Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya. Yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Kadang susah kadang senang, tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai, dimana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orangtua juga keluarga harapkan. Memang saya mengharapkan bisa menyudahi ini di puncak podium. Tapi inilah hidup, tidak selalu apa yang kita inginkan bisa tercapai seperti situasi dan kondisi saat ini. Tapi apapun yang terjadi, saya sangat bersyukur bisa berada di posisi saya sekarang ini. Saya juga mau berterimakasih untuk semua yang sudah mendukung karier saya di bukutangkis selama ini, yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Dan sekarang waktunya saya melanjutkan hidup untuk meraih kesuksesan di bidang lain,” tulis Tontowi Ahmad.
Atas unggahan tersebut, kolom komentar Tontowi pun dibanjiri ucapan selamat dan terima kasih dari para penggemar serta rekan-rekan bulutangkisnya. “Well done bro! Proud of you. Sukses selalu di kehidupan yang selanjutnya bersama @michelleahmad30 (Istri Tontowi) dan anak2!” ucap Greysia Polii, @greyspolii di kolom komentar.
“Happy retirement @tontowiahmad_ all the best!” kata Sapsiree Taerattanachai, @popor_sapsiree.
“Terimakasih atas dedikasimu untuk Indonesia. Semoga sukses dalam kariernya mas owix,” tulis Fajar Alfian, @fajaralfian95.
“@tontowiahmad_ happy retirement my legend. BarakALLAH,” kata Mohammad Ahsan, @king.chayra.
Sementara itu, dilansir situs resmi PBSI, badmintonindonesia.org, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila gantung raket adalah momen yang akan dialami setiap atlet, termasuk Tontowi. Di mata Susy, Tontowi merupakan salah satu pemain ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Sepanjang kariernya bersama Liliyana Natsir, Tontowi/Liliyana sukses mendulang satu medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, dua titel Juara Dunia (2013 dan 2017) serta tiga gelar hattrick di All England (2012, 2013 dan 2014).
“Tiap atlet pasti punya batas waktu untuk mengakhiri kariernya. Tontowi menyadari hal ini, setelah mempertimbangkan, melihat situasi dan kondisi, dia memutuskan untuk mundur selamanya dari bulutangkis,” kata Susy Susanti.
“Tontowi adalah salah satu atlet terbaik di sektor ganda campuran. Dedikasi, disiplin dan komitmennya luar biasa. Ini yang membuat dia bisa meraih banyak gelar juara dan masuk dalam jajaran elit dunia,” sambungnya menambahkan.
Susy pun berharap semangat juang seorang Tontowi bisa menular ke atlet-atlet muda yang ada di Pelatnas, sehingga roda regenerasi di ganda campuran bisa terus berjalan.