Pebulutangkis binaan PB Mutiara Cardinal Bandung itu harus lebih dulu kehilangan game pertama. Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, Saifi kemudian bangkit pada game kedua. Setelah unggul 11-7 pada jeda interval, Saifi langsung mengambil alih kendali permainan dan menutup game kedua dengan kemenangan cukup telak, 21-11.

“Pada game kedua saya mengubah pola main. Kaki lebih agresif. Di sisi lain, lawan juga mati-mati sendiri,” kata Saifi Rizka Nur Hidayah dalam wawancara pinggir lapangan dengan Mola TV dilansir Jawapos.com.

Meski lebih junior dari Asty, penampilan Saifi di game ketiga semakin matang dan tidak terbendung. Saifi masih terus menguasai jalannya pertandingan hingga menang 21-14 sekaligus memastikan posisi ketiga di ajang Mola TV PBSI Home Tournament ini.

“Intinya saya lebih nyepetin. Set pertama saya main lambat dan kebawa permainan dia. Saya menang karena saya lebih agresif,” ungkapnya.

Tampil tanpa beban menjadi salah satu kunci keberhasilan Saifi pada turnamen internal ini. Dia bahkan mengaku tidak mematok target khusus. Bagi tunggal putri berusia 17 tahun itu, Saifi hanya ingin bermain bagus dan maksimal dengan tidak memikirkan soal menang atau kalah.

“Memang targetnya bisa main bagus, tidak memikirkan menang atau kalah dulu. Saya merasa bisa main lepas di home tournament ini. Saya baru masuk pelatnas, saya merasa senang bisa latihan bersama pemain-pemain senior di sini termasuk kak Gregoria (Mariska Tunjung). Selanjutnya saya berharap bisa ikut WJC (World Junior Championships) tahun depan dan ingin juara,” tandasnya.