“Sekarang kami fokus ke Piala Sudirman dan Thomas & Uber, menguntungkan karena waktu persiapan jadi lebih panjang. Juga kami sedang menyiapkan atlet-atlet yang akan berangkat ke Taipei, sementara Taipei Open masih on schedule,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky dalam siaran pers yang diterima Djarumbadminton.com.
Lebih lanjut Rionny mengatakan bahwa pemilihan skuat Merah Putih untuk Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber akan ditentukan lewat performa para atlet di beberapa turnamen sebelumnya dan kondisi terakhir saat pemusatan latihan nanti.
“Sebenarnya ada beberapa pemain yang tadinya kami mau nilai di turnamen ini (Korea Open 2021) untuk pertimbangan masuk tim di Sudirman atau Thomas & Uber. Kami memang sudah punya gambaran mereka semua. Jadi nanti penilaiannya berdasarkan performa terakhir dan kondisi latihan saja,” jelasnya.
Untuk memanfaatkan waktu yang ada, Rionny mengaku tengah memikirkan program alternatif terkait regenerasi. Minimnya turnamen junior sejak tahun lalu diakuinya cukup menghambat program regenerasi atlet-atlet bulutangkis Indonesia.
“Memang situasi ini cukup sulit. Tapi saya sudah memikirkan bahwa kami tidak boleh mengharap turnamen junior saja. Mereka ini akan kami dorong untuk ikut di kelas senior. Level International Challenge misalnya. Karena kalau menunggu turnamen junior mau sampai kapan. Kasihan mereka dan regenerasi bisa terhambat,” tandasnya.