Bertanding di partai ketiga, Titifany sempat menunda keunggulan PB Mutiara Cardinal dengan skor 1-2. Namun sayang, keberhasilan yang didapat Titifany gagal diikuti rekan satu timnya dan terpaksa menyerah 1-4 dari tangan Mutiara Cardinal Bandung di partai pamungkas.
“Pertama pikirannya lepas saja, saya fokus pada pertandingan. Nggak usah terbebani karena tim tertinggal 0-2. Buat saya menang atau kalah itu nomor dua, yang penting tampil maksimal dan yakin sama permainan sendiri. Alhamdulillah bisa menyumbang satu poin buat tim,” jelas Titifany kepada Djarumbadminton.com usai pertandingan.
Meski berhasil memetik kemenangan, srikandi kelahiran Probolinggo, 14 Juli 2001 ini mengaku mendapat kesulitan saat memulai game kedua. Menurutnya, faktor shuttlecock yang cenderung berat, cukup membuatnya kesulitan mengontrol permainan.
“Saya cukup terkendala sama shuttlecock. Di game pertama shuttlecock nya enak. Tapi di game kedua berat. Saya sempat kesulitan mengontrol shuttlecock. Soalnya dengan kondisi shuttlecock yang berat, kalau terlalu keras pukulannya, bola bisa out. Kalau terlalu lembut juga bisa nggak nyebrang atau tanggung,” paparnya.
Selain mengalami sedikit kendala pada shuttlecock, Titifany lantas mengomentari penampilan sang lawan, Mia Agnia yang tampil jauh di luar kemampuannya. “Saya nggak tau ada apa dengan Mia. Dia tidak bermain seperti biasanya. Mia juga gampang buat kesalahan dan gampang mati sendiri. Tapi di luar itu semua, saya cukup puas dengan penampilan hari ini, karena bisa bermain sesuai dengan harapan dan menyumbang satu poin untuk tim,” pungkasnya.
Hasil Pertandingan beregu putri U-19
PB Mutiara Cadinal Bandung 4 – 1 PB Fifa Sidoarjo
- Shabrina Aulia Yasmin vs Rakhmatul Fuadah (21-9 dan 24-22)
- Putri Andini Wahyuningrum/Rayhan Vania Salsabila vs Berlian Putri Laksono/Pryskila Mamudah (21-18 dan 21-14)
- Mia Agnia vs Titifany Illahi (15-21 dan 17-21)
- Amalia Cahaya Pratiwi/Fani Nur Astuti vs Annisa Mubarokah/Rakhmatul Fuadah (21-12 dan 21-19)
- Maria Septiana Wandini Pramesti vs Alfina Putri Nurmalitasari (21-23, 21-14 dan 21-9)
