Lepasnya gelar juara dunia tahun lalu, lantas membuat The Minions dituntut mendapatkan hasil yang lebih tinggi lagi, yakni medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Bukan cuma itu, dalam setahun, Kevin/Marcus juga setidaknya harus meraih lima gelar juara dari turnamen level Super 500 hingga Super 1000.
“Ekspektasi orang kan tinggi, apalagi di pertandingan penting. Kalau kalah pasti sedih, yang dilakukan ya harus latihan lebih keras lagi. Kami nggak mau mikir beban, kalau sudah main, fokus di permainannya saja. Kecuali sebelum main, memang (merasa) tekanan itu ada,” kata Kevin Sanjaya Sukamuljo dikutip dari Badmintonindonesia.org.
“Kami juga diberi target gelar juara dunia tahun lalu dan tahun ini harusnya diberi target dapat medali apapun di Olimpiade. Tapi karena tahun lalu tidak dapat gelar juara dunia, maka target di Olimpiade dinaikkan, jadi harus medali emas,” sambungnya menambahkan.
Meski masih kokoh di puncak ranking dunia, Kevin/Marcus tak menepis bila mereka memiliki lawan berat yang sulit ditaklukkan. Misalnya dalam satu tahun terakhir, The Minions kerap disandung pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Dari total delapan kali pertemuan dengan Endo/Watanabe, Kevin/Marcus baru mengantongi dua kemenangan. Sementara enam pertandingan lainnya selalu berujung dengan kekalahan, seperti halnya yang terjadi pada partai final All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu. Saat itu, The Minions dipaksa menyerah dalam permainan tiga game dengan skor 18-21, 21-12 dan 19-21.