Tim Indonesia Jalani Latihan Ringan Selama Masa Karantina

Greysia Polii (Indonesia) saat menjalani latihan ringan di lorong penginapan. (Foto: PP PBSI)
Greysia Polii (Indonesia) saat menjalani latihan ringan di lorong penginapan. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia sudah berada di Prefektur Kumamoto sejak Jumat (9/7) kemarin. Sebelum menjalani pemusatan latihan hingga 19 Juli mendatang, saat ini Greysia Polii cs tengah menjalani masa karantina, rencananya hingga dua hari ke depan. Meski masih terbatas dalam beraktivitas, namun para pemain Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 nanti tetap menjalani latihan ringan di kamar mereka masing-masing.

“Kondisi tim (Indonesia) di Kumamoto semuanya Alhamdulillah dalam keadaan sehat, saat ini masih istirahat dan baru saja menjalani tes (Saliva) kedua. Saat masa karantina ini kami latihan di kamar masing-masing. Sekarang sedang menunggu hasil tes dan mudah-mudahan hasilnya negatif, jadi sore ini kami bisa latihan,” ungkap Kasubid Pengembangan Sports Science PP PBSI dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

Iwan yang juga berperan sebagai pelatih fisik tim bulutangkis Indonesia memberikan instruksi serta porsi latihan ringan yang harus dilakukan para atlet selama berada di kamar masing-masing. “Saya memberikan latihan stretching untuk membantu memulihkan otot-otot yang lelah selama perjalanan dan memperlancar peredaran darah. Selain itu, saya berikan latihan conditioning dengan gerakan-gerakan senam dengan metode tabata untuk menjaga konsisi daya tahan otot dan cardiovascular mereka,” jelasnya.

“Semua latihan saya share di grup yang ada dalam bentuk video instruksional, karena kami tidak diperbolehkan kontak dengan yang lain, selama menunggu hasil kedua ini. Dengan komunikasi yang baik dan penjelasan yang saya berikan dengan pelatih teknik, saya yakin mereka punya tanggung jawab untuk melaksanakan latihan ini sehingga kondisi mereka akan bisa terjaga,” lanjutnya menambahkan.

Tim bulutangkis Indonesia wajib menjalani karantina selama empat hari sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku di Jepang. Selama berada dalam masa karantina, tim Indonesia belum diperbolehkan menggelar latihan terbuka. Tes saliva yang digelar setiap hari pun dilakukan di kamar masing-masing. Untuk itu, jika hasil tes seluruh anggota tim Indonesia negatif, Iwan berharap jika Greysia dkk sudah bisa menjalani latihan sore nanti.

“Saya berharap tim sudah bisa latihan di lapangan sore ini, sehingga kami punya waktu yang cukup 12-13 hari menjelang Olimpiade nanti. Tapi bila terjadi kondisi harus isolasi selama tiga sampai empat hari ke depan maka program latihannya dibuat variatif tapi dengan volume dan intensitas yang disesuaikan menuju fase kompetisi,” tandasnya.