“Makanya, minggu depan saya mau cek ulang lagi ketersediaan tiket. Kemarin-kemarin memang sangat sulit dan repot. Saya juga khawatir. Makanya, saya menunda balik ke Jakarta dulu. Yang paling penting, tidak ada masalah dan tidak repot ketika sampai di Bandara Soekarno-Hatta nanti,” kata Richard Mainaky dikutip dari Jawapos.com.
Pelatnas PBSI sudah kembali menjalani latihan normal sejak awal Juni ini. Meski Richard belum kembali ke Cipayung, namun ketidakhadirannya itu tidak terlalu memengaruhi program latihan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dkk di sektor ganda campuran. Untuk tetap terhubung dan memantau perkembangan anak asuhnya, Richard rutin berkomunikasi dengan asistennya, Nova Widianto.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto menyatakan, pihaknya sudah berupaya mendapatkan syarat administratif bagi Richard untuk segera masuk ke Jakarta. Misalnya, surat izin keluar masuk (SIKM) bagi atlet maupun pelatih dari luar daerah.
Lebih lanjut Budiharto mengatakan, bila sudah kembali ke Pelatnas, Richard harus menjalani semua prosedur dan protokol kesehatan yang diterapkan PBSI. Mulai dari pemeriksaan medis hingga isolasi mandiri. “Pasti ada rapid atau swab test nanti. Lalu, karantina selama 14 hari di Cipayung,” tutur Achmad Budiharto.
Budiharto juga belum bisa menjamin jika Richard bisa langsung melatih di lapangan. Sebab, hal itu baru bisa dipastikan dokter. “Namun, untuk langkah apa yang nanti diambil, itu berdasar pemeriksaan dokter pelatnas,” tandasnya.