Selama masa kepemimpinan Wiranto, PP PBSI telah melakukan pembenahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), penertiban usia atlet, penertiban data-data di PBSI, peningkatan kualitas turnamen dan referee, pengembangan daerah serta peningkatan sarana dan prasarana.
“Bidang kehumasan dan luar negeri yang berada di bawah sekjen juga memiliki peran penting bagi PBSI diantaranya membantu menyampaikan informasi kepada media dan masyarakat pecinta bulutangkis,” ucap Wiranto dalam paparan laporannya sebagaimana siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
Meski tengah berada di dalam masa pandemi virus korona, PP PBSI juga terus berupaya semaksimal mungkin agar pemusatan latihan nasional (pelatnas) tetap bisa berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. PBSI juga telah melaksanakan sejumlah tes rapid dan tes swab bagi penghuni pelatnas Cipayung. Mulai dari atlet, pelatih hingga staff dan karyawan.
Selama masa pandemi ini, PP PBSI tidak hanya menjaga kondisi fisik atlet agar tetap bugar, tapi juga harus menjaga motivasi dan gairah bertanding mereka dengan menyelenggarakan dua turnamen internal. Yaitu Mola TV PBSI Home Tournament dan Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020.
Dua pelaksanaan turnamen internal tersebu bahkan mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk pemerintah melalui pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali. Menpora menuturkan bahwa langkah yang diambil PP PBSI dapat menjadi percontoh bagi cabang olahraga lainnya.
Bukan cuma itu, upaya PP PBSI dalam mendulang prestasi untuk Indonesia juga mendapat komplimen. Bulutangkis masih menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya di kancah internasional.
Dalam periode masa bakti Wiranto, PP PBSI setidaknya sukses meraih 161 gelar juara internasional sepanjang 2017-2020. Sebuah prestasi yang tentunya berhasil diwujudkan dengan kerja keras dan kerjasama yang baik antar pengurus, pelatih dan pemain. Gelar-gelar bergengsi yang diraih diantaranya adalah Juara Dunia 2017 dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Juara Dunia 2019 melalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dari panggung All England, Indonesia tercatat tak pernah absen memetik gelar di masa kepemimpinan Wiranto. Pada 2017 dan 2018 lalu, gelar All England datang dari ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Sedangkan pada 2019, sektor ganda putra masih menyumbang gelar lewat pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara tahun ini, gelar juara dipersembahkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Pada gelaran Asian Games 2018, cabang olahraga bulutangkis juga sukses menyumbang dua emas untuk kontingen Indonesia lewat tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Dua perak dari tim beregu putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, serta empat perunggu dari tim beregu putri, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Sementara itu, dari level junior, Indonesia juga sukses mencetak sejarah dengan membawa pulang Piala Suhandinata untuk pertama kalinya ke Tanah Air. Dalam penyelenggaraan World Junior Championships 2019 lalu di Kazan, Rusia, Patriot Muda Merah Putih pulang dengan satu emas di beregu campuran, satu emas dari Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra), dua perak masing-masing dari Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran) dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (ganda putri) serta satu perunggu dari Yonathan Ramlie (tunggal putra).
Pada kesempatan ini, Wiranto juga menyatakan bahwa dirinya tidak maju di bursa pemilihan calon ketua umum PP PBSI karena ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
“Secara tulus saya mengatakan bangga dan terhormat bisa memimpin bulutangkis, karena olahraga ini bisa mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di event-event internasional. Ini tidak mudah tapi kita bisa melakukannya,” ungkap Wiranto.
Peserta Munas yang terdiri dari perwakilan pengurus provinsi PBSI menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban PP PBSI dan tidak ada sanggahan. Pernyataan perwakilan pengprov dibagi berdasarkan wilayah. Wilayah Barat diwakili oleh Eko Agung dari pengprov PBSI Lampung dan Suharto dari pengprov PBSI Bengkulu. Wilayah tengah diwakili Sugianto dari pengprov Kalimantan Tengah dan Intan Bulan dari pengprov PBSI Nusa Tenggara Timur. Sedangkan wilayah timur diwakili Devo Khadaffi dari Sulawesi Selatan dan Manuel Pangkong dari Papua Barat.