Olimpiade Rio 2016) Herry IP Sebut Ahsan/Hendra Grogi Tampil di Olimpiade

Herry Iman Pierngadi
photo : badmintonindoensia.org
Olimpiade ‐ Created by TIF

RIO DE JANEIRO - Pelatih ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi (Herry IP) sebut anak asuhnya tampil grogi di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Seperti yang diperliihatkan kala jumpa wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di laga kedua babak penyisihan Grup D. Ahsan/Hendra kalah usai bermain rubber, 17-21, 21-16, 14-21 di Riocentro - Pavillion 4, Jumat (12/8) malam WIB.

Kekalahan itu sontak mengejutkan para pecinta bulutangkis tanah air. Pasalnya, keduanya menjadi salah satu harapan Indonesia untuk bisa membawa pulang medali emas Olimpiade. Praktis, kekalahan itu membuat langkah Ahsan/Hendra untuk lolos ke babak perempat final jadi semakin berat.

"Ahsan/Hendra memang tampil underperformed. Ada rasa nervous, walaupun sebagai pemain senior seharusnya tidak boleh nervous, tapi ini kan olimpiade, kejuaraan besar. Keduanya kelihatan sering terburu-buru dan kurang tenang, mainnya tidak lepas dan banyak melakukan kesalahan sendiri," ucap Herry IP melaluii rilis resmi PP PBSI.

"Hari ini Hendra banyak melakukan kesalahan di servis. Sebetulnya kami sudah mengantisipasi hal ini, waktu di karantina. Bahkan ada latihan servis khusus untuk Hendra. Namun kalau lagi tanding, yang tahu perasaannya kan Hendra sendiri. Ahsan sebetulnya terpengaruh, mungkin dia mencoba untuk menutupi dengan dua tiga kali pukulan, tetapi lawan tidak mudah ditembus, akhirnya Ahsan membuat kesalahan sendiri," lanjutnya.

Selain itu, Herry juga mengakui kalau penampilan Endo/Hayakawa memang cukup baik, mereka terkenal akan rapatnya pertahanan, butuh lebih dari sekedar dua-tiga kali serangan untuk menembus mereka. Bahkan bola-bola tanggung yang disambar Hendra/Ahsan pun masih dapat kembalikan dengan baik oleh Endo/Hayakawa.

Menurut Herry, kemenangan Endo/Hayakawa atas sesama penghuni grup D, Chai Biao/Hong Wei dari Tiongkok di pertandingan sebelumnya juga menjadi faktor berpengaruh. Disebutnya, pasangan Jepang mainnya lebih enak dan lebih lepas. Sebab, keduanya sudah merasakan tegang dan letihnya kala jumpa Chai/Hong. Sebaliknya, Ahsan/Hendra belum bisa tampil maksimal saat bertemu pasangan India, Manu Attri/Sumeeth Reddy di laga perdana.

Nasib Ahsan/Hendra menuju perempat final tergantung pada hasil akhir di laga terakhir penyisihan Grup D melawan Chai/Hong. Jika kalah, Ahsan/Hendra terhenti di penyisihan grup. Namun jika menang, mereka lolos ke perempat final dengan status runner up grup dan memungkinkan mereka untuk berjumpa para juara grup lain.

"Tentunya mereka harus lebih maksimal dan ini tidak gampang, tekanan pasti tinggi. Siapa yang bisa mengatasi tekanan, dialah yang akan menang. Kami akan mengevaluasi penampilan Hendra/Ahsan dan fokus melawan Chai/Hong. Kalau menang, perjuangan di perempat final sebagai runner up memang lebih berat," pungkas Herry.

Pertandingan perebutan tiket perempat final antara Ahsan/Hendra melawan Chai/Hong, akan digelar, Sabtu (13/8) pikul 19.00 WIB dan disiarkan langsung oleh SCTV.