Ini akan menjadi rangkaian ke delapan setelah sebelumnya sukses diadakan di 7 kota yakni Banjarmasin, Makassar, Palembang, Jambi, Jakarta, Bandung dan pekan lalu, Semarang.
Rehat dari seri ke tujuh dan ke delapan nanti memang cukup panjang. Hampir 3 bulan, hal ini terkait dengan dikosongkannya agenda bulutangkis nasional terkait dengan bulan suci umat Islam serta PON yg dijadwalkan digelar September - Oktober mendatang. Menjagi turnamen pembuka usai rehat panjang, sepertinya Cilegon akan mampu menarik ribuan peserta seperti kota-kota sebelumnya. Bisa dijangkau dengan jalur darat oleh klub-klub yang bermarkas di pulau Jawa tentu akan menjadi pemikat lain untuk turnamen yang memperebutkan total Rp 200 juta. Apakah Cilegon mampu mengalahkan kemeriahan laga Djarum Sirnas sebelumnya? Seperti yang terjadi di Banjarmasin, dimana kota ini pun baru kali pertama menggelar Djarum Sirnas. Penasaran?