“Hari ini baru main pertama, jadi saya masih penyesuaian dengan kondisi lapangan dan shuttlecock. Tapi secara keseluruhan sudah bisa main enak. Mungkin lawan juga masih kurang jam terbangnya, jadi saya bisa leluasa mengumpulkan poin sekaligus mengasah serangan-serangan,” jelas Silvi Wulandari kepada Djarumbadminton.com.
Kondisi lapangan yang berangin memang menjadi salah satu faktor kendala yang dialami hampir seluruh peserta yang ambil bagian pada kejuaraan Djarum SIrkuit Nasional Bali Open 2018 ini. Demikian pula yang dirasakan Silvi. “Kalau shuttlecock nggak ada kendala, hanya saja angin di sini kencang banget, jadi kita harus pintar-pintar mengatur pengembaliannya,” katanya.
SIlvi yang saat ini memperkuat PB Berkat Abadi Banjarmasin, berharap bisa menduduki podium tertinggi. Pasalnya sepanjang rangkaian Djarum Sirnas 2018 ini, pebulutangkis bertubuh mungil itu sudah dua kali menjadi runner up di Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Tengah Open dan Djarum Sirkuit Nasional Sulawesi Selatan Open.
Pada seri keenam Djarum Sirkuit Nasional, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Silvi harus puas keluar sebagai semifinalis usai dikalahkan rekan satu timnya, Gabriela Meilani Moningka. “Rasanya penasaran bisa juara di Sirnas. Saya sudah dua kali masuk final, tapi belum bisa jadi juara. Di Purwokerto kalah dari Hera Desiana, dan di Makassar kalah dari Hanna Ramadini. Tapi saya mau fokus satu per satu dulu. Ya minimal bisa sama kaya kemarin, sampai semifinal,” paparnya.
Di babak kedua Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2018, Silvi akan berhadapan dengan pebulutangkis tunggal dewasa putri asal Jepang, Araki Akane.