“Di awal-awal pertandingan masih kerasa anginnya. Tapi lama-lama saya sudah bisa beradaptasi, soalnya saya sudah pernah main juga sebelumnya, jadi saya sudah tahu harus bagaimana mengatasinya,” ujar Nur Yahya kepada Djarumbadminton.com.
Kemenangan ini lantas mendekatkan Nur Yahya dalam upaya mempertahankan gelar juaranya. Ia mengaku optimis bisa meraih gelar juara ketiganya tahun ini. “Pastinya mau mempertahankan gelar juara. Kalau dilihat dari peluang yang ada, saya optimis bisa juara di sini. Tapi saya mau fokus satu per satu dulu,” katanya.
Nur Yahya sudah mengoleksi dua kali gelar juara sepanjang perhelatan Djarum Sirnas 2018. Gelar pertama diraihnya pada kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Sulawesi Selatan Open 2018 di Makassar. Kedua, ia menjadi juara di Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018 di Balikpapan.
Menjadi unggulan kedua, tunggal taruna putra asal PB Pratama Badminton Academy Surabaya ini berharap bisa tembus partai puncak dan berhadapan dengan unggulan pertama dari PB Djarum Kudus, Syabda Perkasa Belawa. “Kalau ketemu Syabda di final, saya optimis bisa menang. Terkahir bertemu di Sirnas Surabaya tahun lalu, saya bisa menang,” harapnya.
Meski begitu, Nur Yahya mesti melewati babak perempat final Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2018 terlebih dahulu. Pada babak delapan besar, besok (8/11), Nur Yahya akan berhadapan dengan tunggal taruna putra PB Djarum Kudus, Rezha Akbar Raja Husain Ym. “Saya dan Reza sudah sering bertemu. Kita dua kali ketemu di Final. Jadi kita sudah sama-sama mengerti cara bermainnya. Buat besok, siapa yang lebih siap, itu yang akan menang,” tandasnya.