Auditya mengaku terlambat panas sehingga harus kehilangan banyak poin pada game pertama. Meski demikian, ia memanfaatkan kesempatan yang ada untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan, angin dan shuttlecock.
“Saya agak telat panasnya. Poin sudah tertinggal jauh dan sulit untuk dikejar. Terpaksa saya agak melepas pertandingan di game pertama dan bersiap lebih fokus lagi untuk game kedua dan ketiga,” ujar Auditya kepada Djarumbadminton.com.
Lebih lanjut Auditya mengatakan bila penampilannya hari ini sedang dalam kondisi tidak maksimal. “Pukulan saya terasa tidak enak sejak memulai pertandingan. Makanya, dari game kedua dan ketiga saya main nekat dan main maksa supaya bisa menang. Saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri,” ungkapnya.
Game kedua dan ketiga berlangsung begitu ketat. Baik Auditya maupun Herdian sama-sama berusaha mencuri poin. Keduanya menyuguhkan jual beli serangan lewat drama pertandingan yang berdurasi 56 menit itu. Beruntung, Auditnya berhasil menguasai jalannya pertandingan dan menutupnya dengan kemenangan.
Dengan demikian, Auditya berhak melaju ke babak kedua. Selanjutnya, ia akan berhadapan dengan pebulutangkis wakil klub 67 Tangerang, Abdul Karim Hidayat yang mendapat bye pada babak pertama. Keduanya pernah bertemu pada tahun lalu. Saat itu, Auditya berhasil mengalahkan Abdul Karim.
“Saya harus tampil maksimal pada pertandingan berikutnya. Saya sudah pernah menang dari Karim tahun lalu, dan saya masih optimis bisa menang lagi. Yang jelas, saya tidak akan ragu-ragu untuk pertandingan selanjutnya,” tutupnya.
Disisi lain, Herdian Muhammad Labib harus rela kehilangan peruntungannya tampil di nomor tunggal dewasa putra. Meski begitu, Herdian masih akan tampil di nomor tunggal taruna putra, malam nanti.