Rehan sebetulnya berhasil membuka peluang dengan memenangkan game pertama. Memasuki game kedua, ia mencoba untuk mengubah pola permainan dengan sedikit menurunkan tempo. Sayang, strategi yang coba diterapkan Rehan malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan harus mengakui keunggulan Nyoman.
“Iya, tadi di awal-awal pertandingan game pertama saya langsung main lebih menekan, dan lawan sedikit kaget. Tapi di game kedua saya salah mengambil pola permainan. Saya coba menurunkan tempo, tapi malah jadi bumerang buat saya dan lawan lebih berkembang,” jelas Mochamad Rehan Diaz kepada Djarumbadminton.com.
Harus tersingkir dari kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sumatera Selatan Open 2019, Rehan mengaku cukup kecewa. Sebab, ini menjadi turnamen pertamanya lagi setelah absen dari rangkaian Djarum Sirkuit Nasional sejak September 2018 lalu.
“Ya sedikit kecewa sih harus kalah di babak awal. Tapi nggak apa-apa-lah, hasil ini saya jadikan tolak ukur sejauh mana kemampuan saya sekarang di turnamen Djarum Sirnas selama ini. Pastinya saya harus memperbaiki penampilan lagi supaya kedepannya bisa mendapat hasil yang maksimal,” ungkapnya.
“Saya terakhir main di Djarum Sirnas Jakarta tahun lalu. Setelah itu saya mengikuti liga di Swiss. Dan saya sudah melewati beberapa turnamen Djarum Sirnas. Ternyata sekarang persaingannya semakin ketat. Dan tentunya ini menjadi pembelajaran buat saya untuk lebih baik lagi,” tandasnya.