Andreas dipaksa bermain rubber oleh juara Sirnas Bali tahun lalu, Fauzi Adnan. Unggul 21-14 di game pertama, pemain asal PB Djarum ini tertinggal jauh di game kedua, 9-21. Namun ia berhasil mengembalikan ritme permainan di game ketiga dan menutup kemenangan dengan skor 21-18.
"Di game kedua, Andreas banyak melakukan kesalahan. Tapi di poin-poin kritis game ketiga, ia justru semakin berani dan terlihat lebih yakin," tutur pelatih tunggal putra PB Djarum Agung Susilo.
Menurutnya, Andreas juga harus mampu mempertahankan performanya dalam menghadapi unggulan pertama, Alamsyah Yunus di semifinal.
"Kuncinya, persiapkan mental dan kondisi. Tubuh harus fit agar siap tempur lagi," sahutnya.
Setali tiga uang dengan Andreas, Senatria pun harus melalui rubber game melawan pebulutangkis senior, Jeffer Rosobin. Kalah di game pertama, Senatria bermain lebih agresif di game berikutnya dan berhasil memanfaatkan stamina Jeffer yang menurun untuk mencuri poin hingga akhirnya menang 18-21, 21-16, dan 21-9.
"Dia lebih berpengalaman dan di awal permainan saya kecolongan terus," ungkapnya.
Pemain SGS PLN ini juga mengaku tidak memiliki persiapan khusus menghadapi Ridho Akbar di semifinal.
"Saya sudah sering bertemu dia. Yang penting berkonsentrasi penuh dalam pertandingan besok, jangan sampai kecolongan," ujarnya.