Total BWF World Championship 2015 | Peluang Ganda Campuran Menurut Richard Mainaky

BWF Event ‐ Created by PBSI | EP

Sektor ganda campuran masih menjadi andalan Indonesia, termasuk di kejuaraan bergengsi TOTAL BWF World Championships 2015. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang merupakan Juara Dunia 2013, adalah senjata utama tim ganda campuran selain tiga wakil lainnya yaitu Praveen Jordan/Debby Susanto, Riky Widianto/Richi Puspita Dili serta Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja.

Namun hasil undian turnamen tampaknya tak terlalu menguntungkan buat tim ganda campuran Indonesia. Pasalnya, tiga wakil berkumpul di pool atas, hanya Riky/Richi yang menghuni pool bawah. Tontowi/Liliyana, Praveen/Debby dan Edi/Gloria akan bertarung bersama lawan-lawan yang cukup berat di pool atas, diantaranya Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).

Hasil undiannya memang kurang menguntungkan, hampir semua wakil Indonesia berkumpul di pool atas. Tetapi tak menutup kemungkinan akan ada kejutan,” ujar Richard Mainaky, Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI.

Disebutkan Richard, Praveen/Debby memang mendapatkan posisi yang kurang menguntungkan. Jika ingin memenuhi target meraih medali, maka mereka harus minimal mencapai babak semifinal. Namun jalan Praveen/Debby tidaklah mudah, tiket semifinal hanya dapat mereka raih jika mampu menumbangkan Nielsen/Pedersen yang merupakan unggulan kelima dan Zhang/Zhao yang unggulan pertama.

Kami menargetkan Praveen/Debby untuk meraih medali, jadi paling tidak mereka harus bisa ke semifinal. Kami berharap Praveen/Debby bisa menjegal pasangan-pasangan unggulan dan bertemu Tontowi/Liliyana di semifinal. Untuk Riky/Richi dan Edi/Gloria, fokus utama di turnamen ini mengumpulkan kemenangan sebanyak-banyaknya agar bisa meraih poin. Akan tetapi, mereka juga bisa saja membuat kejutan,” jelas Richard kepada Badmintonindonesia.org.

Melihat hasil undian, kami jadi lebih terpacu untuk latihan lebih keras lagi. Kami berharap dengan satu pool bersama para unggulan, kami bisa mengalahkan mereka dan mencapai target yang sudah ditentukan,” kata Praveen yang bersama Debby meraih medali emas SEA Games 2015 di Singapura.

Sementara itu, Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat ketiga, mendapat bye di babak pertama. Artinya mereka bisa menyimpan tenaga dan tak bertanding di babak pertama. Pasangan asal Hong Kong, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah diperkirakan akan menjadi lawan yang merepotkan di babak 16 besar.

Pasangan Indonesia ini pernah dikalahkan di Australia Open Super Series 2015 dengan skor 8-21, 21-9, 15-21. Namun pada pertemuan terakhir di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015, Tontowi/Liliyana membalas dengan dua game langsung, 26-24, 21-14. Skor pertemuan pun menjadi 4-1 untuk keunggulan Tontowi/Liliyana.

Tontowi/Liliyana memang pernah kalah dari mereka (Lee/Chau), tetapi setelahnya saya berdiskusi dengan Tontowi/Liliyana dan minta mereka terapkan pola main yang sesuai dan di Indonesia Open bisa menang. Tontowi/Liliyana adalah pasangan yang berpengalaman, target mereka adalah juara. Turnamen ini menjadi turnamen perantara jelang Olimpiade 2016,” pungkas Richard.

sumber : badmintonindonesia.org