Sebenarnya Tommy mempunyai peluang untuk bisa merebut game pertama setelah unggul 20-17 terlebih dahulu. Namun, lima angka beruntun justru langsung didapatkan oleh Khosit dan keadaan berbalik menjadi 20-22 untuk keunggulan Khosit.

Belajar dari kesalahan game pertama, Tommy langsung tampil menekan di game kedua. Kondisi fisik lawan di game ketiga yang sudah menurun membuat Tommy semakin percaya diri.

"Di awal memang saya masih beradaptasi dengan Istora dan memang game pertama ada momen untuk bisa menang. Jadi di game berikutnya saya tidak mau membuat kesalahan lagi di game kedua dan ketiga, saya terus menekan di poin-poin akhir," ujar Tommy.

"Lebih ke faktor motivasi, mental, kenapa saya sudah leading kok tidak bisa menyelesaikan? Sayang kalau saya buang kesempatan, makanya di game kedua dan ketiga bisa jauh. Di game ketiga saya lebih percaya diri karena saya lihat fisiknya lawan sudah habis," ungkapnya.

Tommy sempat mendapat perawatan tim dokter pertandingan karena tangannya terluka saat bertanding di Malaysia Open 2018. Darah yang mengalir membuatnya tak nyaman sehingga ia meminta pertolongan dokter.

"Di turnamen ini saya tidak diunggulkan, apalagi tampil di publik sendiri. Besok lawan semakin berat. Sekarang saya mau fokus recovery supaya besok bisa maksimal," kata Tommy.

Di babak kedua, Tommy akan berjumpa dengan wakil Taiwan, Chou Tien Chen. Di babak kedua, Tommy mengaku siap. Head to head Tommy dengan Chen sementara diungguli pemain asal Taiwan tersebut dengan skor 4-3.

"Kalau ketemu Chou, head to head nya hampir sama. Besok siapa yang siap, siapa yang bisa mengatur ritme main dan bisa mengatasi kondisi di lapangan, dia yang akan menang," pungkas Tommy.