"Kami bersyukur bisa mendapat hasil ini, tapi kami belum puas di posisi kedua. Semoga penampilan kami berikutnya bisa lebih baik,” ujar Richi.
Di partai final, Riky/Richi masih belum mampu menundukkan unggulan tujuh asal Tiongkok, Lu Kai/Huang Yaqiong. Riky/Richi harus mengakui keunggulan lawan, 13-21 dan 16-21. Tiga kali bertemu dengan Lu/Huang, catatan kemenangan Riky/Richi masih kosong.
“Dari awal kami banyak keserang terus. Mereka nggak memberikan kesempatan kami berkembang dan kami pun banyak terbawa pola permainan mereka,” ujar Riky.
Perjalanan Riky/Richi ke partai puncak tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi lawan tangguh seperti unggulan enam asal Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah dan unggulan tiga asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen di perempat final. Laga tak mudah juga terjadi di perempat final.?
“Kami tidak bisa bohong kalau energi kami banyak terkuras saat melawan Denmark. Sementara energi Lu/Huang dari awal tampak penuh, jadi kami banyak keserang duluan,” jelas Richi.
Sebelumnya, Riky/Richi sudah berpasangan sejak tahun 2013 dan sempat dipecah pada tahun 2015. Pada turnamen perdana mereka di Thailand Masters 2016 lalu, langkah mereka langsung terhenti di babak pertama.?
Meskipun belum berhasil membawa gelar dari ganda campuran, Indonesia sudah mengamankan satu gelar dari ganda putra. Laga final akan mempertemukan kedua pasangan asal Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Gideon Marcus Fernaldi.