Harian Kompas, Sabtu (10/7), menyebutkan, 7 dari 30 medali yang diraih Indonesia adalah medali emas. "Bulu tangkis merupakan cabang andalan dan penyumbang terbesar medali tersebut, bahkan semua medali emas diraih dari cabang tersebut," tulis laporan tersebut.
Cabang penyumbang medali lainnya adalah panahan dan angkat besi. Adapun cabang yang pernah diikuti kontingen Indonesia ialah sepak bola, atletik, renang tenis, menembak, dayung, tinju, balap sepeda, loncat indah, dan surfing.
Olimpiade sudah digelar sejak 1896 di Yunani. Indonesia baru berpartisipasi di ajang itu pada tahun 1952 atau ketika Olimpiade XV digelar di Helsinki, Finlandia. Saat pertama kali berpartisiasi, Indonesia tercatat sebagai salah satu tim terkecil dengan mengirimkan tiga atlet di cabang angkat besi, renang, dan atletik.
Laporan berita yang diberi tajuk Menelisik Prestasi Indonesia di Ajang Olimpiade itu juga mencatat, pasca-perhelatan Helsinki 1952, Indonesia hampir tidak pernah absen mengirimkan atlet terbaiknya di Olimpiade. "Indonesia hanya dua kali tidak berpartisipasi, yakni pada Olimpiade XVIII di Tokyo Jepang, tahun 1964, karena kontroversi menyangkut ajang Ganefo dan Olimpiade XXII di Moskwa, Rusia 1980, di mana Indonesia turut serta dalam boikot yang diprakarsai Amerika Serikat terkait dengan perang Soviet-Afghanistan."
Di Tokyo 2020 yang digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021, tim bulu tangkis Indonesia diwakili Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviant, serta Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.