Greysia Lempar Kritik Membangun dan Dukung BWF untuk Lebih Baik Lagi

Pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii (kanan) dan pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon. (Foto: PP PBSI)
Pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii (kanan) dan pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Peristiwa pilu yang harus dialami tim bulutangkis Indonesia pada ajang All England 2021 BWF World Tour Super 1000, pekan lalu, mengakibatkan traumatik yang cukup besar bagi semua pihak, terutama para atlet. Tak mau terus berpolemik, pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii lantas melempar kritik membangun dan mengaku siap mendukung sistem Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk menjadi lebih baik lagi supaya kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Ini adalah suatu pelajaran besar buat kita semua, terutama BWF. Bagaimana sebenarnya responsible mereka terhadap kami sebagai atletnya dan asetnya untuk lebih diperhatikan lagi, lebih diperlakukan lebih baik lagi. Hal-hal yang seperti ini, kami tidak mau terjadi lagi ke depannya. Dan ini bisa jadi awareness buat teman-teman atlet yang lain, bukan hanya atlet Indonesia, tapi seluruh dunia,” ungkap Greysia Polii dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Menurut saya, BWF harus bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Dan yang paling penting adalah respon pertama mereka itu harus lebih baik lagi. Seharusnya mereka bisa merespon situasi yang kami alami kemarin itu dengan lebih wise dalam tindakannya kepada kami. Bukan menelantarkan kami dan membiarkan kami,” sambungnya menambahkan.

Dalam keterangannya, Greysia menuturkan bahwa dia tidak melawan BWF, Justru ingin mendukung perubahan sistem agar lebih baik lagi. “Kami sebagai atlet dan insan bulutangkis Indonesia itu tidak melawan BWF, tapi kami benar-benar ingin memberikan kritik yang besar. Kritik yang ingin memajukan bulutangkis dunia. Karena kami sebagai insan bulutangkis Indonesia ingin mendukung mereka supaya mereka punya sistem yang lebih baik lagi. Jadi ini sebuah pelajaran yang besar bagi BWF,” tegasnya.

Kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000 sudah rampung digelar dan hasilnya pun tidak bisa diubah. Ke depan, masih ada tiga turnamen yang bakal dihelat BWF sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Juli 2021 mendatang. Untuk itu, Greysia menganggap peristiwa ini sebagai tantangan besar untuk menjadi lebih kuat ke depannya.

“Untuk masalah All England sudahlah, kita sudah tidak bisa bertanding lagi. Tapi masih ada tiga pertandingan ke depan sebelum Olimpiade, dan justru ini adalah sebuah tempaan dan ujian yang bagus buat kita di sini karena kita dikasih tantangan, intinya ini positif dan menjadi motivasi tambahan untuk meraih prestasi lagi yang puncaknya ada di Olimpiade nanti,” tuturnya.

Di sisi lain, Greysia juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih untuk dukungan seluruh masyarakat Indonesia yang tidak pernah putus. Tapi dia juga terus mengingatkan serta menegaskan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak berlebihan dalam berkomentar, apalagi dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas.

“Kami merasakan, bahwa dukungan masyarakat Indonesia sangat luar biasa terhadap atletnya. Tapi yang harus ditekankan dan diingatkan bareng-bareng di sini bahwa tunjukanlah kita sebagai bangsa yang bermartabat, bangsa yang bisa bertutur kata dengan baik, bangsa yang bisa bersikap dengan baik walaupun kita tidak menerima keadilan. Jadi ini pesan saya kepada masyarakat bulutangkis Indonesia yang mencintai olahraga ini. Jadi tunjukanlah sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai hati yang besar,” tutup Greysia.