Marcus Gideon: Nggak Segampang Itu Minta Maaf

Pemain ganda putra Indonesia nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon. (Foto: PP PBSI)
Pemain ganda putra Indonesia nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Surat permohonan maaf yang dikirimkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terkait peristiwa dipaksa mundurnya tim bulutangkis Indonesia dari ajang All England 2021 BWF World Tour Super 1000, langsung mendapat tanggapan dari pemain ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon. Menurut Marcus, BWF juga harus bisa memberikan kejelasan yang konkrit agar ke depannya, insiden ini tidak terulang kembali.

BWF melalui Presiden Poul Erik Hoyer sejatinya telah menyampaikan permohonan maaf kepada Indonesia melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali. Meski sudah ada iktikad baik dari BWF lewat surat permintaan maaf, namun Marcus tetap berharap adanya kejelasan.

“Kalau menurut saya, masalah ini harus diperjelas, pertandingan kita kan sudah sedikit takutnya ada apa-apa di jalan dan kejadian lagi kayak gini dan BWF lepas tangan, nanti kasih permintaan maaf saja beres gitu, biar ada pertannggungjawabannya bagaimana?” tegas Marcus Fernaldi Gideon mengutip dari bolalob.com.

“Kemarin kan kelihatan banget ketidakadilannya menurut saya, dan menurut teman-teman semua. Jadi harus diperjelas, nggak segampang itu bilang saya minta maaf, salah, sudah beres, begitu saja,” sambungnya menambahkan.

Bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus sudah mengoleksi dua gelar juara dari ajang All England pada edisi 2017 dan 2018 lalu. Sementara pada edisi All England 2020, Kevin/Marcus harus puas finis sebagai runner up setelah kalah dari pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Pada kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000, pekan lalu, Kevin/Marcus sempat berlaga dan memenangkan babak pertama atas ganda putra tuan rumah, Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dengan skor 21-12, 19-21 dan 21-9.

Sayangnya setelah itu, tim bulutagkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen tersebut dengan alasan karena dianggap telah melakukan kontak dengan salah satu penumpang yang diduga positif terpapar virus korona dalam penerbangan dari Istanbul, Turki ke Birmingham, Inggris.