Herry I.P: Persaingan di Ganda Putra Sangat Terbuka

Ganda putra Indonesia nomor tujuh dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat menjuarai Korea Open 2019 BWF World Tour Super 500. (Foto: PP PBSI)
Ganda putra Indonesia nomor tujuh dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat menjuarai Korea Open 2019 BWF World Tour Super 500. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda putra Indonesia boleh dibilang menjadi salah satu sektor yang memiliki regenerasi potensial. Bahkan, Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengatakan bahwa persaingan internal di sektor tersebut tergolong sangat ketat dan terbuka. Sejauh ini, ada tiga pasangan yang menempati peringkat sepuluh dunia. Belum lagi adanya tiga pasangan pelapisnya sudah mulai bertengger di urutan ke-38, 42 dan 44 dunia.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon masih kokoh di puncak ranking dunia. Disusul pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di urutan kedua dunia. Lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menempati ranking tujuh dunia. Sementara Juara Dunia Junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin ada di peringkat 38 dunia.

Persaingan di sektor itu terlihat sangat ketat. Apalagi hanya ada dua pasangan yang berhak berlaga di Olimpiade Paris 2024 mendatang. Herry IP mengatakan, untuk tampil di panggung Olimpiade, ganda putra Indonesia jelas menginginkan pasangan terbaik. Tapi, menurut dia, siapa saja bisa mewakili Indonesia di Olimpiade, dengan catatan memenuhi standar kualifikasi.

“Persaingan dalam ganda putra itu sangat terbuka. Bukan hanya Kevin/Marcus atau Fajar/Rian. Ada Leo/Daniel, Pramudya (Kusumawardana)/Yeremia (Erich Yoche Yacob Rambitan) dan lainnya. Ada tiga tahun lagi persiapan dan dua tahun kualifikasi. Lihat perkembangannya,” kata Herry mengutip dari Jawapos.com.

“Malah memungkinkan adanya perubahan dalam dua tahun mendatang. Yang pemain muda lebih matang dengan harapan bisa menyaingi pemain senior. Apalagi yang masuk, maksimal cuma bisa dua pasang,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, pengalaman kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 diakui Fajar/Rian menjadi pembelajaran yang berharga. Secara kemampuan, Fajar/Rian mengaku masih kalah bersaing dengan The Minions dan The Daddies. “Kami nggak boleh patah semangat karena ini. Secara penampilan, mereka lebih stabil. Ini jadi pengalaman buat kami agar lebih semangat dan tidak tertinggal. Mungkin bisa lolos di Olimpiade berikutnya,” ujar Muhammad Rian Ardianto.