Kantongi Tiga Kemenangan, Tim Kaliyetno Puncaki Klasemen Beregu Putri

Aisha Galuh Maheswari (tim Kaliyetno) mengembalikan shuttlecock.
Aisha Galuh Maheswari (tim Kaliyetno) mengembalikan shuttlecock.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim Kaliyetno untuk sementara berhasil memuncaki klasemen beregu putri Liga PB Djarum 2020 lewat koleksi tiga kemenangan atas tim Bitingan Lama, Colo dan Kaligelis. Bertanding di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (8/12), Aisha Galuh Maheswari cs menang tipis 3-2 atas Bitingan Lama. Di partai pembuka, Aisha mampu menumbangkan Ivanna Celia Handoyo dengan skor 12-21, 21-19 dan 21-10.

Selain Aisha, dua poin tambahan lainnya disumbangkan Aura Ihza Aulia dan Salsabila Amiradana. “Di lapangan tadi, tim kita lebih tenang, lebih fokus jadi bisa raih poin. Memang dari dua laga sebelumnya kita selalu menang di tunggal pertama, tunggal kedua dan ganda kedua. Tetapi kali ini Salsabila menjadi kunci penentu dan tadi pun dia bermain baik padahal lawan di atas dia,” jelas pelatih tim Kaliyetno, Roy Djojo Effendy dilansir Pbdjarum.org.

“Saya selalu mengatakan kepada anak-anak, saat bertanding harus bermain sebaik mungkin karena kita tidak ada target dan tidak harus menang juga. Tetapi mereka harus tampil semaksimal mungkin. Kalau menang itu kan rezeki tapi jika kalah kita harus perbaiki lagi,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, Salsabila Amiradana yang menjadi penentu kemenangan bagi tim Kaliyetno pada laga kali ini mengaku sangat senang bisa mempersembahkan poin untuk timnya. “Rasanya senang banget, akhirnya bisa kecapaian juga kasih poin ke tim, apalagi kasih poin penentu. Itu rasanya nggak bisa berkata-kata karena tim bisa menang,” ungkap Salsabila.

Turun di partai kelima, Salsabila menang dua game langsung dengan skor sangat nyaman, 21-4 dan 21-12 atas Nurul Tetra Junia Br Matondang. “Dua kali kalah (pada pertandingan sebelumnya) itu karena nggak bisa main maksimal. Banyak kendalanya, kemarin itu lapangan licin dan waktu bermainnya juga terlalu malam jadi sudah capek nunggunya,” tuturnya.

Ini menjadi pengalaman perdana bagi Salsabila turun di kejuaraan beregu. Menurut dia, ada rasa sedikit terbebani karena suasananya sangat berbeda dengan pertandingan perorangan. Salsabila mengatakan, rasa takut kalah itu lebih besar ketika bermain di kejuaraan beregu.

“Beda banget dengan main perorangan, kalau beregu itu ada rasa terbebani. Apalagi turun menjadi penentu. Rasa tegangnya pasti ada, apalagi tadi live streaming itu dilihat sama orang banyak jadi deg-degan,” tutupnya.