Mampu lebih dulu mengamankan kemenangan di game pertama, Komang mesti kehilangan game kedua. Pada game penentu, Komang yang terus tertinggal dalam perolehan angka memperlihatkan sikap pantang menyerah di dalam lapangan. Tertinggal 10-16, tunggal putri asuhan PB Djarum Kudus itu mampu mengikis jarak ketertinggalan dan menyamakan kedudukan di poin 18-18.
Dua kesalahan beruntun yang dilakukan Ester lantas menambah poin untuk Komang yang kemudian berbalik unggul 20-19. Satu pengembalian tanggung Ester di depan net, langsung dimanfaatkan Komang dengan sangat baik lewat sambaran yang kencang hingga akhirnya memastikan kemenangan untuk tim Rajawali.
“Sebenarnya kalau dari segi permainan, saya lebih nothing to lose saja di pertandingan tadi. Karena turun di partai penentuan, pasti mentalnya yang diadu. Di akhir game ketiga tadi, mungkin karena dia poinnya sudah jauh (unggul, Red), jadi dia mainnya buru-buru. Tapi saya bisa main lebih sabar saja,” kata Komang Ayu Cahya Dewi dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV selepas pertandingan.
“Perasaan tegang pasti ada sedikit, karena saya mau menampilkan yang terbaik untuk diri sendiri dan tim. Tapi kalau beban sih nggak ada,” tegasnya menambahkan.
Meski baru berusia 17 tahun, mental bertanding Komang patut diacungi jempol. Turun dipartai penentu, dia berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Ditambah dukungan dari rekan satu timnya di pinggir lapangan, Komang mampu tampil lebih sabar dan tenang.
“Senang bisa jadi penentu atau penyumbang poin penentu untuk poin, apalagi ada dukungan dari teman satu tim. Saya jadi lebih semangat lagi mainnya,” tandasnya.