Olimpiade Tokyo Diundur, PP PBSI Punya Banyak ‘PR’

Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) bersiap menyambut pengembalian.
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) bersiap menyambut pengembalian.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Keputusan diundurnya perhelatan akbar Olimpiade Tokyo 2020 menjadi 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang akibat pandemi virus Corona atau COVID-19, membawa efek domino yang sangat besar bagi dunia olahraga. Perubahan jadwal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap persiapan yang harus dilakukan para atlet di seluruh belahan dunia.

Ya, perubahan jadwal Olimpiade Tokyo 2020 ini lantas membuat PP PBSI punya banyak ‘pekerjaan rumah’ yang harus diselesaikan, mulai dari penyusunan ulang program latihan dan persiapan atlet menuju olimpiade, hingga rencana serta kuota pengiriman pemain ke sejumlah turnamen.

Bukan cuma itu, bahkan perubahan ini pun mampu memengaruhi jadwal pelaksanaan turnamen internasional dan nasional. “Pasti akan ada penyesuaian, dengan situasi seperti ini, kita akan menentukan mana yang menjadi skala prioritas,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Selasa (31/3).

PP PBSI pun lantas menyikapi penundaan Olimpiade Tokyo 2020 ini secara positif. Dalam rentang waktu yang ada, para pemain diharapkan dapat menikmatkan performa mereka dan mengevaluasi segala kekurangan yang ada.

“Ini kan force majeur yang tidak bisa dihindari, jadi tidak ada untung dan rugi. Positifnya, kita bisa mempersiapkan diri lebih baik menuju olimpiade tahun depan. Misalnya kalau dilihat dari hasil terakhir di All England 2020, pemain andalan di ganda putra masih ada kesulitan, dan kita sebetulnya berharap banyak dari sektor tunggal putra, namun kedua sektor ini masih belum bisa memenuhi harapan,” tuturnya.

Di sisi lain, dengan mundurnya sejumlah turnamen, termasuk pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 ini, maka tidak menutup kemungkinan jika jadwal pertandingan akan menjadi sangat padat setelah pandemi ini berakhir.

Sampai dengan saat ini, PP PBSI masih menunggu pengumuman resmi dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terkait kepastian proses kualifikasi menuju Olimpiade, sistem rangking Race to Tokyo, termasuk pengaturan ulang jadwal turnamen yang ditunda, hingga turnamen-turnamen internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia seperti Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Indonesia Masters 2020 BWF Tour Super 100 dan sebagainya.

“Semua tergantung dari masa darurat Covid-19, PP PBSI baru bisa memutuskan setelah kondisi darurat dinyatakan selesai. Untuk menyusun jadwal turnamen, baik yang internasional maupun nasional, kita harus menunggu konfirmasi jadwal turnamen internasional dari BWF. Karena jadwal turnamen nasional juga harus diatur dan disesuaikan dengan turnamen internasional yang diselenggarakan di Indonesia,” jelas Budiharto.