Unggul 21-13 di game pertama, Ihsan kehilangan ritme permainannya di game kedua dan tertinggal jauh 9-21 dari Jonatan.
"Dari awal masuk lapangan saya sudah yakin. Tapi ternyata di game kedua jadi bingung sendiri karena situasi lapangan berubah," paparnya.
Di game ketiga, semangatnya untuk menyabet juara semakin menggelora. Berkali-kali Ihsan melancarkan smash tajam yang gagal diantisipasi Jonatan dan berhasil keluar sebagai juara dengan perolehan poin akhir 21-13.
"Main nekat saja. Smash-smash dikeluarkan. Bahkan lupa kalau sedang cidera. Pas loncat juga sakitnya sampai tidak dirasa," ujarnya.
Sementara itu, meskipun merasa kecewa karena gagal meraih gelar juara, Jonathan bersikap sportif dengan mengakui keunggulan lawannya tersebut.
"Permainan Ihsan memang bagus. Arah bolanya tidak terduga," ungkapnya. Bagi Ihsan, gelar juara ini menjadi gelar keempatnya di ajang Sirnas setelah terakhir kali menjadi juara di Jakarta.